Kamis, 15 Januari 2009

A Friendly Reminder : Kenapa Kita Berinvestasi?

Wednesday, 22 October 2008

Yuk diingat2 lg... Kenapa sih kita berinvestasi?

Ada beberapa orang yang cemas akan menurunnya nilai investasi mereka. Gw membahas ini panjang lebar dengan Ratna Riupassa, Client Relations Officer yang juga Event Coordinator di QM Financial.

Reaksi orang sangat beragam, gak ada jawaban benar atau salah. Yang ada, ini reaksi natural kita terhadap risiko.

  • Cancel dulu deh investasinya.
  • Gimana win, investasi terus?
  • Kayaknya bulan depan udah bisa ikut bela negara! Yuk mariiii...

Gw tau kita semua mengerti konsekuensi dari berinvestasi. Uang kita sekarang nilainya berkurang!!! Sakiiit lah rasanya hehehehhe..

Yang gw kuatirkan adalah kita lupa akan konsekuensi dari TIDAK berinvestasi..

Kalau lo gak mau investasi, boleh2 aja... Tapi hadapi kenyataan matematis yang mengharuskan kita menabung dalam jumlah besar. Inilah alasan kenapa gw cuek banget dengan investasi gw. Kalau nabung... Gak kekejar juga... Dan gw gak mau disuruh hemat-hemat Laughing

Jadi, ngegas lah! Investasi gw tetap jalan. Mau krisis kek, gak krisis kek. Setor terus ke reksadananya. Gw tetap harus menyekolahkan anak, tetap harus pensiun, tetap harus liburan dan lain lain. Tentu saja, sampe berlumut lo baca baca dan baca lagi, gw akan terus mengingatkan... Mana Dana Darurat nyaaaaaa???

Dengan cara ini, pasar mau digoyang kayak apa juga... Kita bisa tenang dan cengengesan.

Ini konsekuensi yang harus gw hadapi.

Kalau gw gak investasi... Tabungan untuk si Azra anak gw yang besar, S1 ke Australia : 26juta/bulan! Sinting! Dari mana duitnya? Investasi? 5jutaan /bulan di Reksadana Saham dg target hasil investasi rata-rata 25% per tahun, tapi tahun ini lagi minus 40% per tahun. Hajar??? Hajaaaaaar...

Ini baru Dana Pendidikan S1 u/ 1 anak. Pensiun gw n suami lebih gelo lagi... Catet : ini semua jangka waktu panjang. Dana SD Dena 30juta 2 tahun lagi? Duduk aja di Deposito. Itu pun sekarang masih di Reksadana Pasar Uang, gw blm ada waktu mindahin nya hihihi...

Begini caranya kalau kita punya Rencana Keuangan yang Komprehensif. Lo tahu berapa banyak dari uang lo yang siap nabrak tembok, siap berdarah2, dan berapa yang musti duduk aja di pojok jangan ketemu risiko aneh2.

Gak ada ruang untuk spekulatif dalam perencanaan keuangan. Semuanya sudah diukur.

Gw suka deh liat Tompi "berantem" dengan Pandji pas Soulnation hari Sabtu lalu.

"Karena negeri ini bukan negeri babu, ayo anak negeri mana karyamu?"

Ya mudah2an kontribusi kecil gw ini bisa jadi virus yang menyebar luas dan kita semua jadi bagian dari "Strong Middle Class Indonesians"

Are You Part of the Strong Middle Class Indonesians?
Ligwina Hananto